Recents in Beach

header ads

Bergantunglah pada Allah,jangan bergantung pada sarang laba2

Assalamualaikum.wr.wb..
Bagaimana keadaan sdrku semua...??? semoga semakin baik...Amin
Tadi sore sambil duduk2 tak sengaja saya melihat sebuah sarang laba2 yang menempel pada sebuah pohon di pekarangan rumah,saya teringat firman Allah dalam Alquran..yang maknanya:
" Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba bila mereka mengetahui.''
Maha benar Allah dengan Firmannya...
sdrku..Dari pada terus memikirkan tentang penyakit kita,mari sejenak kita coba bertafakur tentang sarang laba2....yang Allah jadikan perumpamaan.
Jaring laba-laba terkadang terkena panas, dingin, angin, dan hujan. Sebenarnya, jaring itu tidak melindungi sang laba-laba dari apa pun. Fungsi utamanya adalah menangkap serangga lain untuk dimakan oleh laba-laba dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Inilah mekanisme yang paling tidak stabil dan tidak aman. Setiap orang yang meyakini bahwa ia sudah merasa tenang dengan berbagai kebiasaan budayanya, yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, berarti berpegang pada pegangan yang sama lemahnya dengan jaring laba-laba.
Keterikatan, ketakutan, dan berbagai kebiasaan seseorang sama rapuhnya dengan pikiran yang melahirkannya. Tempat perlindungan terakhir adalah bersama Allah. Manusia berlindung kepada Allah jika ia mencari pengetahuan tentang Tuhan Yang Mahabenar dengan menyadari bahwa segala sesuatu selain Allah bersifat relatif dan tidak memuaskan—seperti rumah laba-laba; ketika hujan turun, jaring itu akan menjadi berat dan terkoyak.
sdrku semua...
Dengan berlindung kepada Allah, manusia meninggalkan apa yang relatif dan tidak aman, serta dapat mengarahkan dirinya kepada sumber segala sesuatu. Ia berlindung dari kebodohan dengan pengetahuan tentang Allah. Semakin dekat ia dengan pengetahuan itu, semakin ia menemukan relativitas segala sesuatu. Kemampuan membedakan dan kebijaksanaan memungkinkan dirinya menangani dengan lebih tepat hukum-hukum yang mengatur kehidupan. Ia mendapati bahwa hukum-hukum itu mudah ditangani dan, karenanya, menghadapi kesulitan paling sedikit dalam kehidupan ini.
Cara termudah untuk mengenali hukum-hukum kehidupan itu adalah berusaha keluar dari keterikatan emosional dari apa yang ada dalam jaring seseorang. Jaring adalah segala sesuatu yang ditenun oleh seseorang yang dianggap penting dalam hatinya. Jika ia meninggalkan semuanya itu, maka hatinya akan terbebas dari segala ilusi. Fungsi hati bersifat alami dan sesuai dengan fitrah. Seseorang yang terlalu terikat dengan suatu tempat atau situasi juga akan merasakan bahwa hatinya seolah-olah telah diambil darinya dengan paksa. Ini hanyalah imajinasinya belaka.
Sang laba-laba akan meninggalkan jaring yang telah terkoyak dan memintal jaring lainnya tanpa kesulitan. Manusia biasanya duduk dan menangis serta mengutuki nasib buruknya. Akan tetapi, ia dianugerahi fakultas kesadaran tambahan. Dengan fakultas tambahan ini, ia bisa menyadari bahwa ia sedang menderita. la sadar akan kesadarannya. Jika ia tenggelam dalam kesadaran murninya, maka ia pun tinggal bersama Sumber sejati.
Dari berbagai hadis, kita mengetahui bahwa merenung selama satu jam lebih baik ketimbang ibadah tujuh puluh tahun. Merenungkan penciptaan adalah salah satu tindakan tertinggi yang dapat dilakukan seseorang dalam kehidupan ini. Salat, puasa, dan semua pilar transaksi dalam kehidupan sangatlah bermanfaat sama seperti halnya struktur dan fondasi suatu rumah bermanfaat bagi penghuninya. Tinggal dengan nyaman dalam sebuah rumah merupakan tujuan paling utama yang hanya bisa dicapai dengan renungan yang mendalam. Waktu terbaik bagi seseorang untuk merenung adalah ketika ia telah tersentak, ketika jaring seseorang telah koyak oleh derita berupa hilangnya tempat bergantung.
Dengan mengamati kehidupan para nabi, para Imam, dan wali-wali Allah (awliya’), seseorang akan mengetahui betapa berat penderitaan mereka. Akan tetapi, dalam berbagai keadaan mereka seperti itu, mereka mengetahui kedekatan mereka dengan Allah. Mereka ini dianugerahi rahmat dan kebahagiaan yang besar. Ketika wafat di tempat tidur, Nabi saw. hanya dikelilingi oleh segelintir sahabat. Penderitaan yang dialaminya memang berat. Bagi kaum ahli hakikat, bagi orang-orang yang ingin melihat isi segala sesuatu, keadaan batiniah adalah sesuatu yang penting. Apakah ia bergantung kepada jaringan rapuh para sahabat ataukah ia bergantung kepada Pencipta jaringan?
sdrku....Apapun kondisi kita saat ini jangan bergantung pada sesuatu yang lemah seperti sarang laba2...tapi bergantunglah pada yang maha Kuat.Allah berfirman:
" Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Mohon maaf terlalu panjang...Wallahu Aa'lam

Posting Komentar

0 Komentar